Laporan Perjalanan Di Pekan Kebudayaan Nasional ( Galeri Nasioanal Indonesia )


 

Nama                        : Vito Yusri Mahesa

Npm                         : 202246500690

Kelas                        : R3I

Mata Kuliah             : Filsafat Seni

Dosen Pengampuh   : Dr.Sn.Angga Kusuma Dawami M.Sn


Hasil Analisist Karya Pekan kebudayaan Nasional 

Berdasarkan Teori, Aliran, Dan Pengalaman Estetika


1, Torso 



Karya koleksi Griya Seni Hj.Kustiah Edhi Sunarso ini dibuat pada tahun 1960 . Dibuat diatas kanvas yang berukuran 68 x 86 cm dengan menggunakan cat minyak sebagai pewarnaannya. Berjudul "Tarso" Terdapat patung tubuh wanita dan vas bunga yang berada pada lukisan tersebut.

menurut saya aliran  karya ini termasuk aliran Impresionisme yang merupakan sebuah aliran seni lukis yang hanya melukis sebuah impresi sekilas dari suatu subjek yang akan dilukis. Dibandingkan dengan mereplika warna yang serupa dengan cara pandang manusia dalam melihat, impresionisme hendak menggambarkan warna yang murni berdasarkan proses terjadinya pembentukan warna secara alami.

Di lihat dari teori Misesis menurut saya, karya ini termasuk dalam teori Mimesis versi Aristoteles, yang dimana seniman merepresentasikan hasil pemikiran sesuai imajinatifnya untuk menciptakan kembali kenyataan dalam bentuk yang baru.

Apabila dilihat dari teori significant form karya ini memiliki memiliki unsur warna, bidang, garis, dan titik. Warna yang digunakan adalah warna-warna alam, maksudnya adalah warna yang seperti pada aslinya. mempunyai komponen yang lebih banyak pada garis ,serta paduan warna yang saling kontras dan menumpuk, menciptakan kesan kabur (tidak jelas) namun tetap menarik.

Menurut sudut memandang formalisme, aspek terpenting dalam sebuah karya seni yaitu bentuk -itu, bukan kontennya. Sehingga dengan kacamata formalisme, suatu karya seni yang diukur berdasarkan kualitas, misalnya bentuk, warna,garis, dan lainnya dengan tujuan untuk mencapai sebuah komposisi yang seimbangdan proporsional. Sehingga, sebuah karyaseni dinilaihanya berdasarkan bentuk itu sendiri,karena teori formalisme memiliki prinsip yang disebut dengan   aku tuangkan aku seni (seni untuk seni demi) atau yang artinya adalah seni untuk seni itu sendiri.


2. Wanita Menanti



Karya koleksi Galeri Nasional Indonesia  ini dibuat pada tahun 1982 . Dibuat diatas kanvas yang berukuran 80 x 120 cm dengan menggunakan cat minyak sebagai pewarnaannya. Berjudul "Wanita Menanti"  Lukisan ini mengambarkan seorang wanita yang sedang menunggu di bawah pohon pinggir pesawahan. Wanita itu menggunakan kebaya tradisional dan bawahan kain batik, dengan rambut yang dikonde. Disamping wanita itu digambarkan sebuah kantong, yang apabila dilihat kita mengenalinya sebagai barang bawaan wanita tersebut.


Menurut saya aliran  karya ini termasuk aliran Realisme yang merupakan aliran seni rupa yang menceritakan kehidupan sehari-hari di dunia nyata tanpa dibuat-buat. Pelukis realisme akan selalu mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Tema-Tema lukisan realisme biasaya menggambarkan cerita kehidupan pada zaman nya masing-masing

Dilihat menurut teori mimesis, karya ini merupakan imitasi dari kehidupan nyata. Manusia digambarkan menyerupai manusia aslinya begitu juga keadaan alam yang menjadi latar penggambaran wanita tersebut. Sawah, pohon, rumput-rumputan juga di gambar berwarna hijau seperti aslinya atau kehidupan nyata.

Apabila dilihat dari teori significant form karya ini memiliki memiliki unsur warna, bidang, garis, dan titik. Warna yang digunakan adalah warna-warna alam, maksudnya adalah warna yang seperti pada aslinya.

Menurut pengalaman Estetika, karya ini memiliki nilai estetis dari sudut pandang kacamata teori Ekspresi karena Karya seni sering dipandang umum sebagai sebuah sedang seorang seniman untuk menyampaikan pesan ( “Komunikasi Dan Diri sendiri Ekspresi Melalui Seni” ) Pesan yang disampaikan umumnya dalam bentuk aspirasi atau pendapat seniman tersebut mengenai suatu objek tertentu. Salah satu teori yang menjelaskan bahwa fungsi sebua hkarya   seni sebagai medium seniman untuk mengekspresikan diri seniman adalah teori ekspresionisme yang digagas BenedettoCroce dan Robin G. Kayu Colling(Braembussche, 2009:43)

3. Kampung Di Jepang



Karya koleksi Galeri Nasional Indonesia  ini dibuat pada tahun 1970 . Dibuat diatas kanvas yang berukuran 78 x 98 cm dengan menggunakan cat minyak sebagai pewarnaannya. Berjudul "Kampung Di Jepang"  Lukisan ini mengambarkan Sebuah perkampungan di jepang 

menurut saya aliran  karya ini termasuk aliran Impresionisme yang merupakan sebuah aliran seni lukis yang hanya melukis sebuah impresi sekilas dari suatu subjek yang akan dilukis. Dibandingkan dengan mereplika warna yang serupa dengan cara pandang manusia dalam melihat, impresionisme hendak menggambarkan warna yang murni berdasarkan proses terjadinya pembentukan warna secara alami.

Di lihat dari teori Misesis menurut saya, karya ini termasuk dalam teori Mimesis versi Aristoteles, yang dimana seniman menggambarkan keadaan perkampungan di jepang dan  merepresentasikan  hasil pemikiran sesuai imajinatifnya untuk menciptakan kembali kenyataan dalam bentuk yang baru ( Dari gaya gambar dan pencampuran warna nya )

Apabila dilihat dari teori significant form Karya tersebut memiliki komponen yang menarik serta banyaknya unsur seperti garis dan bidang dengan visualisasi yang indah dengan memadupadankan sebuah warna pada karya lukisan.

Menurut pengalaman Estetika, karya ini memiliki nilai estetis dari sudut pandang kacamata teori Ekspresi karena Karya seni sering dipandang umum sebagai sebuah sedang seorang seniman untuk menyampaikan pesan ( “Komunikasi Dan Diri sendiri Ekspresi Melalui Seni” ) Pesan yang disampaikan umumnya dalam bentuk aspirasi atau pendapat seniman tersebut mengenai suatu objek tertentu. Salah satu teori yang menjelaskan bahwa fungsi sebua hkarya   seni sebagai medium seniman untuk mengekspresikan diri seniman adalah teori ekspresionisme yang digagas BenedettoCroce dan Robin G. Kayu Colling(Braembussche, 2009:43)


4. Nona Jakarta
 



Karya koleksi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki ini dibuat pada tahun 1976 . Dibuat diatas kanvas yang berukuran 100 x 66 cm dengan menggunakan cat minyak sebagai pewarnaannya. Berjudul "Nona Jakarta"  Lukisan ini mengambarkan seorang wanita yang sedang duduk Wanita itu menggunakan kebaya pengantin tradisional, dengan rambut yang di dekorasi dengan perhiasan pengantin.dengan di belakang nya buah buahan dan kendi.

Menurut saya aliran  karya ini termasuk aliran Realisme yang merupakan aliran seni rupa yang menceritakan kehidupan sehari-hari di dunia nyata tanpa dibuat-buat. Pelukis realisme akan selalu mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Tema-Tema lukisan realisme biasaya menggambarkan cerita kehidupan pada zaman nya masing-masing

Dilihat menurut teori mimesis, karya ini merupakan imitasi dari kehidupan nyata. Wanita menggunakan baju pengantin tradisional digambarkan menyerupai manusia aslinya begitu juga keadaan di sekitar yang menjadi latar penggambaran wanita tersebut. Kendi dan buah buahan seperti aslinya atau kehidupan nyata.

Apabila dilihat dari teori significant form karya ini memiliki memiliki unsur warna, bidang, garis, dan titik. Warna yang digunakan adalah warna-warna alam, maksudnya adalah warna yang seperti pada aslinya.

Menurut pengalaman Estetika, karya ini memiliki nilai estetis dari sudut pandang kacamata teori Ekspresi karena Karya seni sering dipandang umum sebagai sebuah sedang seorang seniman untuk menyampaikan pesan ( “Komunikasi Dan Diri sendiri Ekspresi Melalui Seni” ) Pesan yang disampaikan umumnya dalam bentuk aspirasi atau pendapat seniman tersebut mengenai suatu objek tertentu. Salah satu teori yang menjelaskan bahwa fungsi sebua hkarya   seni sebagai medium seniman untuk mengekspresikan diri seniman adalah teori ekspresionisme yang digagas BenedettoCroce dan Robin G. Kayu Colling(Braembussche, 2009:43)

5. Kambing




Karya koleksi Griya Seni Hj.Kustiah Edhi Sunarso ini dibuat pada tahun 1969 . Dibuat diatas kanvas yang berukuran 81 x 111 cm dengan menggunakan cat minyak sebagai pewarnaannya. Berjudul "Kambing" Terdapat dua kambing yaitu induk dan anak nya yang berada pada lukisan tersebut.

Menurt saya karya ini menggunakan aliran Realisme, karena menampilkan karya lukis yang apa adanya sama seperti tampilan nyatanya tanpa ada tambahan lainnya. Lukisan ini juga menyatu antara objek satu dengan objek yang lain sehingga membuatnya terlihat sangat realis.

Dilihat menurut teori mimesis, Karya ini menggunakan teori mimesis Plato, karena karya ini merupakan hasil dari peniruan makhluk hidup yang ada di dunia nyata. Saat melihat karya ini kita langsung dapat mengenali dengan jelas bahwa gambar yang terdapat pada karya tersebut adalah gambar seekor induk kambing dan seekor anak kambing yang sedang memakan daun.

Apabila dilihat dari teori significant form karya ini memiliki memiliki unsur warna, bidang, garis, dan titik. Warna yang digunakan adalah warna-warna alam, maksudnya adalah warna yang seperti pada aslinya. Karya tersebut menggunakan warna hitam untuk menggambarkan kambing sebagai objek  utamanya dan warna-warna cerah seperti hijau dan kuning untuk latarnya yang membuat kesan seperti dedaunan dan sebuah kebun.

Menurut sudut memandang formalisme, aspek terpenting dalam sebuah karya seni yaitu bentuk -itu, bukan kontennya. Sehingga dengan kacamata formalisme, suatu karya seni yang diukur berdasarkan kualitas, misalnya bentuk, warna,garis, dan lainnya dengan tujuan untuk mencapai sebuah komposisi yang seimbang dan proporsional. Sehingga, sebuah karya seni dinilai hanya berdasarkan bentuk itu sendiri,karena teori formalisme memiliki prinsip yang disebut dengan   aku tuangkan aku seni (seni untuk seni demi) atau yang artinya adalah seni untuk seni itu sendiri.


Kesimpulan

  Lukisan adalah karya seni dua dimensi yang terbagi  dalam  gaya atau aliran yang berbeda. Tak heran jika ada begitu banyak ragam lukisan yang bisa dinikmati. Contoh kecilnya dapat dilihat pada pekan kebudayaan nasional. Genre lukisan sendiri merupakan suatu gaya, genre, dan ideologi yang dianut oleh individu atau kelompok tertentu dalam menciptakan atau memproduksi sebuah lukisan. Aliran yang dimaksud di sini dapat berupa gagasan yang lahir dari prakarsa seseorang atau gagasan dasar yang  mengalir secara alamiah atau muncul dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan lukisan tersebut. Kelima karya  Pekan Kebudayaan Nasional ini masing-masing memiliki genre berbeda. Meski beberapa memiliki genre yang sama, namun setiap lukisan memiliki ciri khas dan cita rasa tersendiri. Banyak karya yang saya temukan di Pekan Kebudayaan Nasional  merupakan representasi dari kehidupan nyata, namun ada juga banyak gaya abstrak dengan banyak unsur seni rupa.  Saya rasa kunjungan ini akan meningkatkan kepekaan kita terhadap seni, menambah kecintaan kita terhadap seni, membuka pikiran, juga meningkatkan kreativitas kita.


Dokumentasi

Lokasi : Galeri Nasional Indonesia

Sabtu 21 Oktober 2023


                                               















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Refrensi - Refrensi Yang Relevan

Proses Penulisan Artikel Karya Ilmiah Tahap 1

Laporan Perjalanan Di Pekan Kebudayaan Nasional ( Galeri Nasioanal )